e

Saturday, August 18, 2012

Pemabuk Bacok Mualim I KM Bukit Siguntang


TRIBUNNEWS.COM, LEWOLEBA--Mualim I Kapal  Motor (KM) Bukit Siguntang, Katno (55), dibacok Robert Mani (35), saat kapal bersandar di Pelabuhan Lewoleba, Jumat (17/8/2012), sekitar pukul 09.00 Wita. Pelaku, warga Watuwawer, Kecamatan Atadei, Lembata, itu sudah ditahan polisi.
Mani, penumpang asal Lembata yang pulang dari perantauan di Malaysia, membacok  Katno di dek lima kapal itu menggunakan sebilah parang. Katno menderita luka-luka di kepala bagian belakang, tengkuk dan telinga. Tangan kanannya patah sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba.
Informasi yang diperoleh Pos Kupang di Lewoleba menyebutkan, Mani naik di Nunukan, Kalimantan Timur (Kaltim). Pelaku diduga mabuk. Saksi mata, Sr. Mariani, PRR, kepada wartawan di Pelabuhan Lewoleba menyebutkan ciri-ciri pelaku. Badannya kurus, tinggi dan hitam. "Saat pelaku pegang parang, korban ada di samping saya. Dia hitam, tinggi dan kurus. Saya dengar tadi dia mabuk," tutur Sr. Mariani, yang datang dari Nunukan.
Mariani mengatakan, Katno  dibacok (dipotong) tiga kali di kepala, tengkuk dan lengan. "Setelah potong korban, pelaku langsung lari ke belakang. Dia tidak menyasar penumpang lain," kata Mariani.
Disaksikan Pos Kupang,  korban Katno digotong dari atas kapal ke ambulans untuk mendapatkan pertolongan medis. Sementara korban digotong, ratusan penumpang mudik lebaran tetap sibuk.
Sempat terjadi kepanikan saat polisi turun ke lokasi dengan mobil dalmas. Karena diinformasikan ada anggota polisi yang ditikam, ternyata kapten kapal yang dibacok.
Penumpang tambah panik, karena bersamaan  polisi memborgol pelaku ke mobil dalmas, dua pelaku tawuran juga ditangkap polisi. Salah seorang yang diinformasikan mencuri, nekat melompat dan menceburkan diri ke laut. Lalu ditangkap Pol Air.
Wakapolres Lembata, Kompol Dahrul Ichwan, turun bersama anggotanya. Sedangkan Kapolres Lembata, AKBP Marthen Johannis, Wakil Bupati Lembata, Viktor Mado Watun dan Asisten 1 Setda Lembata, Nico Paji Liarian, menjenguk korban di RSUD Lewoleba.
Direktur RSUD Lewoleba, dr. Geril Huar Noning, melalui dokter jaga IGD RSUD Lewoleba, dr. Astarin Ardiani, mengungkapkan, korban harus dioperasi. Kondisinya stabil, hanya terjadi pendarahan di tangan karena  patah. "Tim dokter sementara melakukan operasi," kata Ardiani.
Wakil Bupati Lembata, Viktor Mado Watun,  menyayangkan peristiwa itu.  "Kita sangat sayangkan ini dilakukan warga Lembata. Pemerintah dan DPRD perlu menyampaikan permohonan maaf resmi kepada Pelni pusat," kata Viktor. Mengenai biaya pengobatan, kata Viktor, pemerintah daerah akan memikirkan hal itu. "Yang penting korbannya cepat sembuh. Kita akan koordinasikan  biaya pengobatan ini," ujar Viktor. *

Mengamuk Sendiri
NAKHODA KM Bukit Siguntang, Captain Haji Muhadu, didampingi Chief Engineer (Kepala Permesinan), Wagi H Mahedar, mengatakan, pelaku mengamuk sendiri, diduga karena mabuk. Karena itu, lanjut Muhadu, pihak kapal mengontak keamanan darat, dan polisi naik ke kapal untuk mengamankan pelaku. Tetapi ternyata, Mualim I  yang kena bacok dengan parang sepanjang sekitar 50 centimeter.
Apakah ada masalah dengan pihak kapal? Muhadu menegaskan, tidak ada masalah. Pelaku diduga mabuk. Apakah Anda tidak akan datang ke Lewoleba lagi?  "Ah, kami bertugas untuk melayani negara dan masyarakat," tegas Muhadu.
Muhadu mengaku ini merupakan kejadian pertama penumpang menyerang mualim di atas kapal. Jika hal itu terjadi, pihak kapal tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak dilengkapi senjata pelindung. Muhadu berharap polisi serius menangani pelaku sesuai hukum yang berlaku.
Kepala Permesinan KM Bukit Siguntang, Wagi H Mahedar, juga mengharapkan agar tingkatkan keamanan di darat saat penumpang masuk di atas kapal. Sebab, pihak kapal tidak punya kewenangan untuk membongkar barang penumpang di atas kapal.
Penumpang, kata Wagi, tidak diizinkan membawa barang tajam di atas kapal. Karena itu, di Lewoleba perlu screen detector untuk mencegah penumpang membawa barang tajam dan minuman keras ke atas kapal. Wagi minta aturan kepada pemerintah agar kru bisa membawa senjata di atas kapal untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Motif Tidak Jelas
Kapolres Lembata, AKBP Marthen Johannis,  ditemui saat  mengunjungi korban di RSUD Lewoleba, mengatakan, motif pelaku (Robert Mani) membacok Mualim I KM Bukit Siguntang tidak jelas. Pelaku memberikan keterangan berubah-ubah.

Pelaku, kata Johannis,  jelas sudah melakukan tindak pidana. Meski merupakan pidana biasa, dampak perbuatan pelaku sangat besar. "Belum jelas motifnya. Keterangan berubah-ubah. Apa karena dipaksa atau dipengaruhi? Atau karena kurang senang saja atau mungkin kesal karena kapal terlambat sandar?" tanyanya retoris. Johannis menegaskan, polisi akan menuntaskan  penyelesaian masalah pidana ini sesuai hukum yang berlaku.

0 comments: